Data yang dianalisis mencakup hampir 1 juta tanggapan survei dari sekitar 50.000 orang dewasa selama periode dua tahun tersebut.
Para partisipan dalam penelitian ini menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan seperti, "Dalam seminggu terakhir, seberapa bahagia perasaan Anda?", "Seberapa puas Anda dengan hidup Anda?", dan "Sejauh mana Anda merasa hal-hal yang Anda lakukan dalam hidup Anda berharga?".
Dalam analisis data, faktor-faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan status pekerjaan partisipan juga diperhitungkan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peringkat kebahagiaan, kepuasan hidup, dan keberhargaan diri secara signifikan lebih tinggi pada hari Senin dan Jumat dibandingkan dengan hari Minggu.
Kebahagiaan juga ditemukan lebih tinggi pada hari Selasa. Namun, penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa tingkat kesepian berbeda secara signifikan antara hari-hari dalam seminggu.
Selain itu, penelitian ini menemukan bukti yang jelas mengenai pengaruh musim terhadap suasana hati.
Dibandingkan dengan musim dingin, orang cenderung mengalami gejala depresi dan kecemasan serta kesepian yang lebih rendah, dan pada saat yang sama memiliki tingkat kebahagiaan, kepuasan hidup, dan perasaan berharga dalam hidup yang lebih tinggi di tiga musim lainnya.
Musim panas tercatat sebagai musim dengan kesehatan mental terbaik secara keseluruhan. Meskipun demikian, musim tidak memengaruhi pola variasi suasana hati yang diamati sepanjang hari.
Perlu dicatat bahwa penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat secara definitif. Para peneliti juga mengakui bahwa waktu pengisian kuesioner oleh partisipan mungkin memengaruhi temuan.
Mereka juga menambahkan bahwa data mengenai siklus tidur, garis lintang, atau cuaca tidak tersedia dalam penelitian ini, padahal faktor-faktor ini juga mungkin berperan.
Meskipun demikian, para peneliti menduga bahwa perubahan kesehatan mental dan kesejahteraan sepanjang hari dapat dijelaskan oleh perubahan fisiologis yang terkait dengan jam tubuh internal atau ritme sirkadian.
Baca Juga: Bagaimana Sains Menjelaskan Alasan Kelelawar Lebih Suka Tidur Terbalik?
KOMENTAR