Contohnya, China, yang saat ini merupakan negara produsen CO2 terbesar di dunia, menargetkan untuk mencapai "netralitas karbon" pada tahun 2060. Rencana rinci China untuk mengurangi emisi masih dalam tahap pengembangan, namun kemajuan signifikan telah terlihat dalam penjualan kendaraan listrik dan pertumbuhan sektor energi terbarukan di negara tersebut.
Amerika Serikat, yang secara historis merupakan penghasil karbon terbesar dan masih menghasilkan emisi per kapita yang lebih tinggi dibandingkan China, juga telah membuat janji untuk mencapai net zero pada tahun 2050.
Sebagai langkah konkret untuk mewujudkan komitmen ini, pada Agustus 2022, pemerintah AS mengumumkan paket investasi hijau besar yang dikenal sebagai Undang-Undang Pengurangan Inflasi. Undang-undang ini bertujuan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan dan teknologi bersih lainnya melalui berbagai insentif dan program dukungan.
Uni Eropa, sebagai penghasil CO2 terbesar ketiga di dunia, juga memiliki target net zero pada tahun 2050. Pada Maret 2023, Uni Eropa mengumumkan paket investasi hijau mereka sendiri yang disebut Undang-Undang Industri Net Zero, yang dirancang untuk mempercepat transisi energi bersih di kawasan Eropa.
Negara-negara lain seperti Rusia dan India juga merupakan penghasil emisi yang signifikan secara global. Rusia telah berjanji untuk mencapai net zero pada tahun 2060, sementara India menargetkan tahun 2070. Meskipun demikian, kebijakan dan langkah-langkah konkret yang telah diterbitkan oleh kedua negara ini untuk mendukung pencapaian target tersebut masih sangat terbatas.
Masalah dengan Target Net Zero
Meskipun target net zero menjadi tujuan bersama secara global, terdapat berbagai kontroversi dan tantangan terkait dengan bagaimana beberapa negara dan perusahaan merencanakan untuk mencapainya.
Salah satu contohnya adalah praktik penghitungan emisi di mana suatu negara mungkin mencatatkan emisi yang lebih rendah jika mereka lebih banyak mengimpor barang-barang padat energi dari negara lain daripada memproduksi barang-barang tersebut di dalam negeri.
Dalam skenario ini, meskipun emisi domestik terlihat menurun, pada kenyataannya, jumlah total gas rumah kaca yang masuk ke atmosfer secara global mungkin tidak berkurang secara signifikan.
Selain itu, skema kompensasi karbon yang memungkinkan negara atau perusahaan mencapai target net zero dengan membayar pihak lain untuk mengurangi emisi mereka juga menimbulkan perdebatan.
Contohnya adalah melalui pendanaan proyek penanaman pohon di negara lain. Meskipun skema ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan emisi global, efektivitas sebenarnya dari skema-skema ini seringkali dipertanyakan dan menjadi sumber kekhawatiran.
Baca Juga: Termasuk ‘Batubara Terbalik’, Ini Upaya Inggris untuk Pangkas Hampir 90 Persen Emisi Karbonnya
Beberapa ilmuwan iklim juga menyampaikan kekhawatiran bahwa fokus yang berlebihan pada target net zero pada tahun 2050 atau tahun-tahun setelahnya dapat mengalihkan perhatian dari kebutuhan mendesak untuk melakukan pengurangan emisi secara cepat dan signifikan saat ini.
Mengingat kondisi dunia saat ini yang masih jauh dari jalur yang diperlukan untuk memenuhi tujuan iklim yang telah ditetapkan, tindakan segera dan ambisius dalam pengurangan emisi menjadi sangat krusial.
Apa Arti Net Zero bagi Individu?
Meskipun perubahan sistemik yang paling signifikan dalam upaya mencapai net zero harus datang dari pemerintah dan sektor industri, setiap individu juga memiliki peran penting yang dapat dimainkan. Kontribusi individu, meskipun tampak kecil secara terpisah, akan memberikan dampak kolektif yang besar jika dilakukan secara bersama-sama.
Beberapa tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh individu untuk membantu mencapai net zero meliputi:
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News: https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
KOMENTAR