Guna merealisasikan tujuan ambisius ini, menurut badan iklim PBB, yaitu IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), emisi CO2 secara global perlu mengalami penurunan yang sangat signifikan, hampir mencapai setengahnya pada tahun 2030, dan kemudian mencapai kondisi net zero pada tahun 2050.
Namun, ironisnya, meskipun telah ada komitmen internasional yang kuat ini, tingkat emisi gas rumah kaca secara global masih terus berada pada rekor tertinggi, menunjukkan tantangan besar yang masih harus dihadapi dalam upaya mencapai target iklim yang telah disepakati.
Bagaimana Karbon Dioksida Dapat Dihilangkan dari Atmosfer?
Terdapat beragam cara untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer. Salah satu cara alami yang paling sederhana dan efektif adalah dengan melakukan reboisasi, yaitu menanam pohon sebanyak mungkin, serta memulihkan lahan gambut yang memiliki kemampuan alami dalam menyimpan karbon dalam jumlah besar.
Selain solusi alami ini, inovasi teknologi juga menawarkan harapan melalui pengembangan metode baru yang dirancang oleh manusia untuk secara aktif mengambil CO2 langsung dari udara. Metode-metode ini, meskipun masih berada dalam tahap awal pengembangan, menunjukkan potensi besar untuk membantu mengatasi tantangan emisi karbon
Teknologi penangkapan karbon juga memainkan peran penting dalam upaya ini, di mana CO2 yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti pembangkit listrik atau proses industri lainnya ditangkap sebelum dilepaskan ke atmosfer, dan kemudian disimpan secara aman di bawah tanah.
Meskipun teknologi-teknologi penghilangan dan penangkapan karbon ini memiliki potensi yang sangat besar dan dianggap penting di masa depan, perlu diakui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk implementasinya saat ini masih sangat mahal.
Selain itu, kapasitas teknologi ini dalam menghilangkan emisi juga masih terbatas, di mana saat ini teknologi tersebut hanya mampu mengimbangi sebagian kecil dari emisi gas rumah kaca yang terus diproduksi dalam skala global.
Badan Energi Internasional (IEA) secara tegas mengingatkan bahwa teknologi-teknologi ini bukanlah solusi pengganti untuk pengurangan penggunaan bahan bakar fosil secara drastis. Reduksi emisi dari sumber utama, yaitu pembakaran bahan bakar fosil, tetap menjadi kunci utama dalam upaya mencapai net zero dan mengatasi perubahan iklim.
Upaya dan Janji Berbagai Negara
Saat ini, sekitar 145 negara di seluruh dunia telah secara resmi menetapkan atau sedang mempertimbangkan target net zero sebagai bagian dari komitmen iklim mereka. Jumlah negara ini mencakup sekitar 90% dari total emisi global, menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen yang meluas terhadap isu perubahan iklim. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa tidak semua negara menetapkan tahun 2050 sebagai tenggat waktu untuk mencapai net zero.
Baca Juga: Mengapa Kompensasi Karbon Seringkali Berakhir dengan Mengecewakan?
KOMENTAR