Jadi, perubahan praktik pertanian yang menyebabkan penurunan nutrisi juga berkontribusi pada rasa makanan yang kurang enak (seperti tomat tanpa rasa dan wortel hambar).
Mengapa Kesehatan Tanah Penting untuk Nutrisi Makanan
Sayangnya, kandungan nutrisi dalam hasil panen tampaknya sulit meningkat dengan kondisi perubahan global saat ini.
Dengan menggunakan model yang memprediksi kadar karbon dioksida di udara pada tahun 2050, para peneliti memperkirakan kandungan protein pada kentang, beras, gandum, dan barley akan turun lagi sekitar 6-14 persen.
Hal ini diungkapkan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Health Perspectives tahun 2017. Akibatnya, 18 negara bisa kehilangan lebih dari 5 persen protein dalam makanan mereka.
Ada perdebatan tentang apakah produk organik lebih bergizi daripada produk konvensional. Namun, menurut beberapa ilmuwan, perdebatan ini tidak relevan karena praktik pertanian dan paparan karbon dioksida antara keduanya cukup mirip.
Montgomery berpendapat bahwa pengaruh praktik pertanian pada kesehatan tanah adalah faktor yang lebih penting untuk melihat kandungan nutrisi tanaman. Kebanyakan studi yang membandingkan produk dari pertanian konvensional dan organik tidak mempertimbangkan kesehatan tanah, yang menurut Montgomery adalah faktor terpenting.
Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan tanah adalah dengan pertanian regeneratif, yaitu serangkaian praktik yang bertujuan memulihkan kesuburan tanah.
Studi di jurnal PeerJ: Life & Environment tahun 2022 menunjukkan bahwa pertanian regeneratif menghasilkan tanaman dengan kandungan bahan organik tanah yang lebih tinggi, skor kesehatan tanah yang lebih baik, dan kadar vitamin, mineral, serta fitokimia tertentu yang lebih tinggi.
Langkah pertama adalah mengurangi gangguan pada tanah, seperti mengurangi pengolahan tanah yang bisa mengurangi mineral.
Menanam tanaman penutup (tanaman yang ditanam untuk melindungi tanah) seperti semanggi, rumput gandum, atau vetch bisa membantu mencegah erosi dan menekan pertumbuhan gulma. Rotasi tanaman juga bisa meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman berikutnya.
Namun, cara paling sehat yang bisa dilakukan konsumen adalah tetap mengonsumsi berbagai jenis hasil panen. "Penurunan nutrisi tidak mencapai 50 persen. Jadi, jika Anda makan berbagai buah dan sayuran berwarna-warni, kebutuhan nutrisi Anda akan tetap terpenuhi," kata Kristi Crowe-White, profesor nutrisi dari University of Alabama.
Misalnya, kecil kemungkinan semua makanan Anda kekurangan beta karoten, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. "Dengan makan berbagai buah dan sayuran, Anda bisa mengurangi dampak penurunan nutrisi ini," katanya.
"Secara umum, semua orang perlu makan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh untuk kesehatan yang lebih baik," tambah Montgomery. Dengan variasi makanan, Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR