Warna berkontribusi pada keindahan, tetapi itu bukanlah keindahan. Warna seharusnya memiliki peran kecil dalam pertimbangan keindahan, karena bukan warna tetapi struktur yang membentuk esensinya.
Namun, pada kenyataannya, orang-orang Yunani dan Romawi kuno menganut warna-warna berani. Para arkeolog menyebutnya “polikromi”. Cat dan hiasan berwarna cerah akan menciptakan ilusi bahwa patung-patung itu hidup. “Dan aroma akan menambah ilusi itu,” kata Brøns.
“Contohnya, patung dewa atau dewi yang dipuja dengan hiasan seperti itu yang ditempatkan di kuil. Hal tersebut dapat memberi kesan kepada pengunjung kuil bahwa dewa tersebut entah bagaimana hadir di kuil tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Apakah Pada Zaman Yunani Kuno Juga Ada Gosip dan Skandal Selebritas?
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR