Catatan paling awal mengenai goblin Korea ditemukan dalam sebuah kisah dari kerajaan Silla, seperti dilansir laman mythologyplanet.com, yaitu kisah Lady Dohwa and Bachelor Bihyeong.
Dalam cerita rakyat Korea, Dokkaebi dikenal karena sifatnya yang suka bermain-main dan terkadang usil. Konon, mereka gemar melancarkan lelucon kepada manusia, namun mereka juga dapat memberikan bantuan jika diperlakukan dengan hormat.
Diyakini pula bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan, asalkan mereka merasa senang dengan orang yang memintanya.
Salah satu kisah paling terkenal tentang Dokkaebi adalah cerita Topi Dokkaebi, yaitu seorang pria miskin menemukan topi milik Dokkaebi. Meskipun Dokkaebi menawarkan untuk menukar topi tersebut dengan makanan, pria itu menolak.
Kemudian, Dokkaebi menantangnya dalam serangkaian kontes yang berhasil dimenangkan oleh pria tersebut, dan pada akhirnya, Dokkaebi memberikan topi itu kepadanya sebagai hadiah.
Karakteristik dan Ritual yang Melibatkan Dokkaebi
Dokkaebi diceritakan memiliki beragam kemampuan, mulai dari memberikan keberuntungan hingga menghukum manusia atas kesalahan mereka. Lazimnya, mereka digambarkan dengan rupa yang kurang menarik, memiliki wajah merah, dan terkadang memiliki tanduk serta satu atau dua kaki.
Diyakini bahwa mereka tercipta dari benda mati yang ternoda darah, sering kali berasal dari benda-benda sehari-hari seperti sapu. Lebih sering daripada tidak, goblin Korea dipandang sebagai makhluk yang jahil atau penipu, mirip dengan satir dalam mitologi Yunani, meskipun beberapa cerita juga menggambarkan pengalaman positif dengan Dokkaebi.
Beberapa ritual juga dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan supernatural Dokkaebi. Mereka sering kali dilibatkan dalam upacara untuk mengharapkan panen yang melimpah, mengusir entitas jahat, dan membawa keberuntungan.
Upacara lain dilakukan dengan tujuan untuk mengusir Dokkaebi jahat yang dipercaya sebagai penyebab nasib buruk, penyakit, dan kebakaran.
Baca Juga: Perjalanan Raja Taejong Menduduki Takhta Phoenix dalam Sejarah Korea
KOMENTAR