Setelah dibawa ke Amerika, ia pertama kali ditempatkan di Fort Bliss, Texas, lalu pindah ke Huntsville, Alabama, bersama timnya. Mereka mengembangkan berbagai roket dan rudal untuk militer Amerika sebelum akhirnya bergabung dengan NASA pada tahun 1960. Di sana, von Braun menjadi tokoh utama dalam pengembangan program antariksa, serta pendukung vokal eksplorasi luar angkasa.
Ilmuwan eks-Nazi lainnya yang turut terlibat dalam program luar angkasa adalah Kurt Debus, mantan anggota SS yang kemudian menjadi direktur pertama Kennedy Space Center. Ada juga Hubertus Strughold, yang merintis penelitian di bidang kedokteran luar angkasa. Namun, setelah kematiannya, ia dikritik karena pernah terlibat dalam eksperimen medis terhadap tahanan kamp konsentrasi saat masih berada di Jerman.
Kontroversi
Operasi Paperclip menuai kontroversi karena proses seleksi yang longgar terhadap ilmuwan eks-Nazi. Beberapa ilmuwan seperti Georg Rickhey dan Arthur Rudolph terlibat dalam kejahatan perang, namun tetap direkrut dan diberi posisi penting di Amerika.
Rickhey sempat diadili di Jerman namun dibebaskan, sementara Rudolph menghindari pengadilan dengan meninggalkan AS dan melepaskan kewarganegaraannya.
Warisan Operasi Paperclip masih diperdebatkan. Sejarawan Brian Crim menyebut kontribusi ilmuwan tersebut bagi sains Amerika kerap dibesar-besarkan. Program ini juga menimbulkan dilema etika karena memberi keuntungan besar pada eks-Nazi. Pertanyaan tentang apakah sains benar-benar netral secara moral masih terus diperdebatkan hingga kini.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR