Nationalgeographic.co.id—Seperti hewan lainnya, beberapa penyakit seperti kanker, infeksi tulang, dan lainnya juga pernah mengancam dinosaurus di masa lalu. Para ilmuwan pun telah mengidentifikasi adanya kasus tertua mengenai penyakit yang diketahui pada dinosaurus. Penyakit itu merupakan jenis kanker unik di tulang ekor dinosaurus berparuh bebek.
Menariknya, kelainan yang ditemukan pada tulang dinosaurus tersebut juga terjadi pada manusia masa kini yang menderita penyakit langka ini. Temuan ini diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada 2020.
Mempelajari jejak fosil penyakit pada dinosaurus dapat menjelaskan berapa lama penyakit tertentu telah ada dan bagaimana penyakit tersebut berubah seiring waktu, kata Bruce Rothschild, seorang paleontologi vertebrata di Carnegie Museum of Natural History, Pittsburgh dan rekan penulis studi baru tersebut.
Mengutip laman Popular Science, Bruce mengatakan, "Ini bukan tumor pertama yang ditemukan pada dinosaurus, tetapi ini adalah yang pertama dari jenis penyakit ini." Menurutnya, ketika tumor ini muncul pada dinosaurus, bentuknya tidak jauh berbeda dengan tumor yang ada pada manusia.
Penyakit pada dinosaurus
Mendiagnosis penyakit pada dinosaurus tidaklah mudah. Sebagian besar jaringan lunak mereka membusuk jutaan tahun lalu dan kerangka yang tersisa sering kali tidak lengkap. Namun, ahli paleontologi telah mampu mengidentifikasi berbagai macam penyakit, mulai dari asam urat hingga radang sendi dan kanker.
Dinosaurus berparuh bebek, atau hadrosaurus, tampaknya sangat rentan terhadap tumor dan alasannya pun masih menjadi misteri, kata Bruce. Dinosaurus herbivora ini hidup dalam kawanan besar selama akhir Zaman Kapur. Mereka dapat tumbuh hingga lebih dari 30 kaki panjangnya dan beratnya beberapa ton.
Fosil hadrosaurus telah ditemukan di seluruh dunia, tetapi sangat umum di Alberta, Kanada. Bruce memeriksa fosil yang dikumpulkan rekannya Darren Tanke, dari Museum Paleontologi Royal Tyrrell di Alberta. Dari wilayah ini, ia melihat dua ruas tulang belakang seekor hadrosaurus muda yang menunjukkan tanda-tanda penyakit yang khas.
Bruce mengatakan, "Spesimen khusus ini memiliki beberapa ciri yang sangat berbeda dari apa yang sebelumnya kita lihat pada dinosaurus."
Di dalam tulang hadrosaurus terdapat rongga-rongga dengan tepi yang aneh dan berkelok-kelok, mirip dengan yang terlihat pada penderita penyakit bernama Langerhans Cell Histiocytosis (LCH). "Sangat sedikit hal lain yang memiliki ciri seperti itu, jadi itu cukup khas."
Penyakit LCH paling sering ditemukan pada anak-anak dan menyebabkan penumpukan sel-sel imun yang membentuk tumor jinak di tengkorak, tulang belakang, tulang lainnya, atau kadang di bagian tubuh lain.
Baca Juga: Mendominasi Bumi selama Jutaan Tahun, dari Mana Dinosaurus Berasal?
Saat Bruce dan rekan-rekannya memeriksa tulang dinosaurus di bawah mikroskop, mereka melihat bahwa rongga-rongga tersebut memiliki dasar yang berkerut, suatu ciri khas yang unik dari penyakit langka ini.
Para peneliti kemudian menggunakan teknik yang disebut pemindaian mikro-CT untuk membuat rekonstruksi 3D virtual dari tumor tersebut.
Tim tersebut membandingkan tulang dinosaurus dengan tulang belakang dari orang-orang yang telah didiagnosis dengan LCH saat masih hidup. Mereka kemudian menemukan bahwa tumor reptil purba tersebut "tidak dapat dibedakan" dari tumor manusia. Ini berarti LCH telah menyerang kerajaan hewan selama lebih dari 60 juta tahun.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR