Nationalgeographic.co.id - Emisi karbon dunia kini meningkat dan membuat iklim Bumi semakin memanas, sebagaimana yang diungkapkan para peneliti. Imbasnya, laut mengalami pengasaman yang menyebabkan efek pada ekosistemnya.
Para peneliti internasional, menggunakan CO2 alami yang terendam ke Pulau Shikine, Jepang, dan menemukan bahwa konsentrasi CO2 sedikit lebih tinggi daripada yang ada saat ini. Para peneliti menemukan perubahan besar pada habitat laut dan ikan.
Dalam jurnal yang dipublikasikan pada Science Direct, temuan mereka menunjukan bahwa dengan kondisi meningkatnya CO2, habitat laut didominasi oleh beberapa alga selama beberapa saat.
Baca Juga: Taman Nasional Gunung Leuser Masih Bertarung Melawan Pembalakan Liar
Kondisi tersebut, membuat spesies seperti karang dan makroalga mayoritas menghilang. Dalam kondisi seperti itu juga membuat pergeseran habitat dari terumbu ke alga yang rendah peluang kehidupan yang menyebabkan penurunan 45% keanekaragaman ikan dan penataan perilaku.
“Temuan kami menunjukkan bahwa perubahan habitat yang disebabkan oleh CO2 dan penyederhanaan jaring makanan yang kami amati sepanjang gradien vulkanik di zona transisi iklim, akan berdampak pada spesies tropis dan ikan subtropis”, kata peneliti, Dr Carlo Cattano.
“Data kami akan juga menunjukan bahwa tingkat keasaman laut yang diproyeksikan dalam waktu dekat akan menghadang ekspansi karang di bawah laut yang sedang berlangsung akibat pemanasan global,” tambahnya.
Peningkatan konsentrasi CO2 dapat mendukung autotrof yang tidak dapat mengembangkan kalsiumnya yang meningkatkan produksi primer dan tingkat fiksasi karbon.
Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang menunjukan efek ekologis dari perubahan habitat karena pengasaman laut.
Akibatnya, akan ada persaingan pemenang dan yang kalah dalam kondisi laut semakin asam, dan spesies ikan yang bergantung pada sumber daya tertentu bisa menghilang.
Baca Juga: Dampak Karantina Wilayah, Hewan-hewan Ini Alami Perubahan Perilaku
Para peneliti memperkirakan peristiwa ini dapat mengarahkan pada penyusunan komunitas ikan, yang berubah dalam waktu dekat dengan potensi konsekuensi yang parah untuk ekosistem laut.
“Di rembesan vulkanik bawah laut menunjukan bahwa ikan pesisir sangat dipengaruhi oleh pengasaman laut, dengan lebih sedikit varietas ikan yang mampu menghadapi efek karbon dioksida di air,” terang Jason Hall-Spencer, salah satu anggota peneliti dari Plymouth University.
“Ini menggarisbawahi pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk melindungi sumber daya laut di masa depan,” pungkasnya.
Source | : | eurekalert.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR