Pada 2018, jurnal BiorXiv mengungkapkan adanya anjing tertua di benua Amerika dari sekitar 10.000 tahun yang lalu. Temuan itu awalnya memperkirakan domestikasi anjing terjadi di benua Amerika.
Namun hasil lain dari laporan yang lebih baru, dikabarkan National Geographic Indonesia, bahwa anjing sudah terdomestifikasi di Siberia. Kemudian dibawa hingga benua Amerika seiring dengan proses migrasi manusia di zaman es terakhir.
Tetap saja, menurut laporan di Science Oktober 2020, ada celah kekosongan bagaimana anjing tersebar bersama penyebaran manusia. Untuk mengisi kekosongan, penelitian dari berbagai negara melakukan pengamatan pada 2.000 set data anjing purba yang spesiesnya hampir 11.000 tahun dari Eropa, Siberia, dan Timur Tengah.
Baca Juga: Temuan Rangka Kucing Bukti Peliharaan Kaum Pengelana di Jalur Sutra
Dalam prosesnya, mereka menambahkan 27 genom anjing purba dari yang sebelumnya tercatat hanya lima. Secara DNA, anjing memiliki garis keturunan yang berasal dari Timur Tengah, Eropa utara, Siberia, Papua, dan Amerika, sejak 11.000 tahun yang lalu
Kemudian para peneliti membandingkan dengan genom 17 manusia yang tinggal di tempat dan waktu yang sama dengan para anjing itu hidup. Pontus Skoglund, salah satu anggota penelitian itu mengatakan bahwa keragaman yang sudah ada pada saat itu, tentunya domestikasi sudah ada jauh sebelumnya.
Dikutip dari Science Magazine, ia memaparkan pandangan ini sesuai dengan bukti arkeologis di Jerman yang memaparkan keberadaan anjing pada 15.000 hingga 16.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: 6.000 Tahun Silam, Manusia Prasejarah di Arab Saudi Menyukai Anjing
Hasilkan Energi Melimpah dari Tenaga Angin, Skotlandia Siap Ekspor Hidrogen Besar-besaran
Source | : | Science,Science Magazine |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR