Dia memiliki seorang putra, sepuluh tahun lebih muda daripada Eduardo—sekarang sudah pergi, meninggalkan Kuba dan memperoleh ijazah terapi di Spanyol. “Idenya bagus, mengganti semua bohlam,” kata Veiga. “Masalahnya adalah bagaimana cara mereka melakukannya.”
!break!
DALAM VERSI SINGKAT, pembangunan kembali rumah Kuba tampak seperti ini: Kapitalisme menggerogoti dari pinggir, sedikit demi sedikit. Sejak 2010, lebih dari 150.000 pekerja Kuba berhenti atau dipecat sebagai pegawai negeri.
Hal ini merupakan konsep yang sebelumnya tak terbayangkan dalam sistem yang semestinya menyediakan semua lapangan kerja dan semua manfaat sosial. Presiden Castro sendiri berkata bahwa aparatur negara sudah membengkak dan terlalu kondusif untuk ketergantungan dan korupsi, dan bahwa pemerintah harus memangkas setengah juta karyawan.
Lahan tani negara kini disewakan dalam ukuran kecil-kecil kepada para petani swasta dan koperasi, dan berbagai jenis wiraswasta legal lain juga sedang digalakkan secara hati-hati. Bahkan buku ransum—libreta yang diterbitkan untuk rumah tangga Kuba, dengan kolom centang untuk makanan pokok subsidi pemerintah—mungkin jadi artefak yang hampir sampai ajalnya, kata Raúl Castro.
Libreta! Ini hal besar. Tak ada hal lain yang melambangkan perekonomian Kuba yang membingungkan, dan reaksi rumit orang Kuba terhadapnya, daripada libreta. Buku ini seukuran foto 2R, berupa karton tipis dan kertas putih yang distaples. Di dalamnya tercantum daftar barang yang boleh dibeli pemegangnya dengan harga rendah yang semu, jika keluarga itu memiliki anak di bawah delapan tahun. Ada petak untuk dicentang secara manual. Halamannya mirip buku kas ala novel Dickens.
Saya pernah berada di rumah seorang pastor Santería, praktik agama Kuba-Afrika yang dianut oleh banyak orang Kuba yang mengaku Katolik. Saat itu saya sedang berusaha menenangkan diri karena pendeta itu baru saja menuntaskan upacara inisiasi. Upacara itu melibatkan penyembelihan burung merpati dan ayam, lalu mengeluarkan darah dari bangkainya ke dalam piring suci dan berdoa dalam bahasa Yoruba.
Tetapi, pendeta itu sebenarnya hanya ingin membicarakan libreta. “Lihat ini!” serunya. “Delapan ounce minyak per orang per bulan! Sepuluh ounce kacang tanah! Satu paket pasta mungkin per tiga bulan!”
Ada istilah yang digunakan ibu rumah tangga Kuba saat berkeliling mencari makanan buat keluarga hari itu: pollo por pescado. Artinya “ayam untuk ikan”: Anda menjanjikan ikan untuk makan malam, tetapi di toko tak ada ikan, jadi Anda membeli ayam kecil dan berpura-pura itu ikan.
Kuba dikelilingi air laut, tentu saja. Jadi, ke mana ikannya? Ikan ada di restoran. Ikan ada di prasmanan hotel, fasilitas populer bagi wisatawan, berupa meja-meja panjang yang menyajikan makanan bertumpuk-tumpuk, dengan keragaman dan jumlah yang tak pernah dilihat orang Kuba biasa. Ikan dijual di rumah, kalau kita tahu harus menekan bel pintu yang mana.
!break!
Di banyak tempat seperti ini, ikan—seperti hampir semua produk yang diincar di Kuba, dari karcis masuk klub malam sampai celana jins belel—dijual dalam mata uang CUC.
Sekarang kita sampai pada aspek Kuba masa kini yang menyebabkan para yuma meraih kalkulator, obat sakit kepala, dan kursus kilat tentang sejarah modern Kuba. Yuma adalah bahasa prokem yang bermakna macam-macam, “orang Amerika”, “orang asing”, dan “dunia luar secara umum di sebelah utara dan timur”.
CUC, singkatan dari peso Kuba yang dapat dikonversi, adalah salah satu dari dua mata uang resmi Kuba. Seperti libreta, sistem mata uang ganda ini menurut teori akan dihapus. Situasi di Kuba begitu cair sehingga saat Anda membaca ini, mungkin saja pemerintah sudah mulai menghapus sistem ini. Tetapi, untuk memahami upaya rumit orang Kuba dalam menyambung hidup pada tahun-tahun belakangan ini, Anda harus memahami keanehan mendasar CUC.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR