Terlepas dari bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat mendukung tahap pertama pencernaan, sebagian besar data tidak mendukung temuan bahwa kopi memiliki efek langsung pada refluks gastro-esofagus. Sebaliknya, ini adalah efek gabungan atau tambahan dari faktor risiko lain seperti obesitas dan pola makan yang buruk.
Dr. Nehlig mengatakan konsumsi kopi tidak secara keseluruhan terkait dengan masalah usus atau pencernaan, ini berlawanan dengan beberapa asumsi. Dalam beberapa kasus, kopi memiliki efek perlindungan terhadap keluhan pencernaan umum seperti sembelit.
“Data yang muncul juga menunjukkan mungkin ada hubungan dengan peningkatan level kelompok bakteri usus seperti Bifidobacteria yang telah diketahui memiliki efek menguntungkan. Meskipun data tambahan akan diperlukan untuk memahami efek kopi di seluruh saluran pencernaan, ini adalah tempat yang sangat memberikan harapan untuk memulai,” pungkasnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Limbah Kopi Menumbuhkan Kembali Hutan Hujan Kosta Rika?
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Source | : | Sci News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR