Pada awalnya, para ahli percaya bahwa buku linen adalah ritual pemakaman yang berkaitan dengan tubuh yang dibungkusnya.
Mumi itu dibeli pada tahun 1840-an di Alexandria oleh seorang pria Kroasia bernama Mihail Baric. Dia menyimpan mumi di rumahnya di Wina. Setelah kematiannya, mumi dan pembungkusnya disumbangkan ke museum di Zagreb.
Buku linen Etruria bukan satu-satunya teks yang menjadi bagian dari pembungkus mumi wanita ini. Sebuah papirus dari Buku Orang Mati Mesir juga digunakan untuk membungkus tubuhnya.
Baca Juga: Siapa Mereka, Tes DNA Singkap Asal Usul Misterius Orang Etruria Kuno
Baca Juga: Perang Etruska: Takluknya Peradaban Kuno Etruria ke Tangan Romawi
Baca Juga: Penemuan Jasad Bangsawan Khuwy: Sejarah Mumi Mesir Perlu Ditulis Ulang
Tinta hitam buku linen itu terbuat dari gading yang dibakar. Judul dan rubrik berwarna merah ditulis dalam cinnabar, bijih merah tua yang digunakan dalam pigmen. Teks Etruria tampak tidak jelas di banyak tempat karena balsam yang digunakan dalam proses mumifikasi. Namun pada 1930-an, kemajuan dalam fotografi inframerah memungkinkan 90 baris lagi teks ini untuk diuraikan. Pemindaian itu memperjelas peran teks Etruria tersebut. Teks itu adalah sebuah ritual kalender merinci ritus yang diberlakukan sepanjang tahun.
Petunjuk dalam buku Etruria berpusat pada kapan dewa-dewa tertentu harus disembah dan upacara apa. Seperti persembahan atau pengorbanan hewan, yang harus dilakukan. Di antara dewa-dewa tertentu yang disebutkan adalah Nethuns, dewa air Etruria. Sosok ini terkait erat dengan dewa laut Romawi, Neptunus. Teks tersebut juga merujuk pada Usil, dewa matahari Etruria, mirip dengan Helios, dewa matahari Yunani.
Studi lebih lanjut mengidentifikasi kata-kata dan nama-nama yang menunjukkan tempat komposisinya. Para ahli Etruria percaya bahwa buku linen itu dibuat di dekat kota Perugia, Italia modern.
Dimasukkannya bulan Januari sebagai awal tahun dalam kalender ritual merupakan indikator terkuat bahwa teks tersebut ditulis antara tahun 200 dan 150 Sebelum Masehi. Jika benar, ini membuka jendela ke sejarah yang tersapu oleh perluasan kekuasaan Romawi.
Teka-teki teks Etruria di Mesir kuno
Para sarjana masih tidak tahu persis bagaimana teks Etruria ini berakhir di Mesir. Beberapa hipotesis telah diajukan. Salah satunya adalah bahwa kota Alexandria, tempat mumi itu dibeli pada abad ke-19, merupakan pusat perdagangan internasional antara abad keempat dan pertama Sebelum Masehi.
Di kota pelabuhan kosmopolitan, teks dari budaya lain bukanlah hal yang langka. Tubuhnya hanya dimumikan dengan bahan yang tersedia pada saat itu. Menurut teori ini, tidak ada hubungan khusus antara buku itu sendiri dan kepercayaan wanita yang sudah meninggal. Para mumi hanya menggunakan apa yang ada di sekitar.
Teori lain mengambil pandangan yang sangat berbeda, menunjuk ke patung Etruria yang menggambarkan buku-buku linen ditempatkan di kuburan. Seperti orang Mesir menempatkan Kitab Orang Mati di dalam kuburan mereka. Jika wanita yang meninggal itu adalah keturunan Etruria, kerabatnya mungkin telah menguburkannya sesuai dengan kebiasaan budaya adopsi dan leluhurnya. Ia dikuburkan dengan menggunakan Buku Orang Mati Mesir dan teks linen Etruria.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR