Menurut de Laguna, wanita itu kemudian tertidur sangat nyenyak. Tak ayal, Laguna pun khawatir kalau-kalau wanita itu tidak akan bangun lagi. Untungnya, setelah 36 jam dia akhirnya terbangun.
Baca Juga: Sihir Bisa 'Lahirkan' Iblis, Ritual yang Terlupakan dalam Sejarah Kuno
Baca Juga: Arkeolog Singkap Ritual Pemakaman Nenek Sihir dan Bekal Kuburnya
Baca Juga: Misteri Empat Topi Emas dari Zaman Perunggu yang Mirip Topi Penyihir
Wanita itu sangat kesal karena dibangunkan. “Mengapa kamu membangunkanku, sial bagimu, pada saat yang tidak menguntungkan? Mengapa saya dikelilingi oleh semua kesenangan di dunia,” katanya.
Maka Laguna pun menarik kesimpulan, “Apa yang dikatakan dan dilakukan para penyihir jahat itu disebabkan oleh ramuan dan salep. Semua itu begitu merusak ingatan dan imajinasi mereka sehingga menciptakan kesengsaraan.”
Apakah penyihir mengendarai sapu dan seorang pecandu?
Untuk setiap wanita yang ingin menggunakannya, ada cara yang jelas dan nyaman untuk mengaplikasikan salep ini. Ambil sapu, olesi dengan salep, kemudian naiki sapu.
Menurut laporan, ketika obat-obatan mulai bekerja dengan cepat, naik sapu pun jadi lebih menyenangkan. Sebuah kutipan dari investigasi tahun 1324 terhadap tersangka penyihir Alice Kyteler mendukung teori ini. “Saat menggeledah lemari, mereka menemukan pipa salep untuk mengolesi tongkat. Ia kemudian menaiki tongkat itu."
Menurut Johann Weyer, ketika salep ini dioleskan ke area genital, itu menghasilkan "sensasi naik ke udara dan terbang."
Karena penyihir dianggap berada di bawah pengaruh Iblis, orang menyimpulkan bahwa mereka menerbangkan sapu terbang untuk melakukan ritual tertentu.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR