Menyediakan ruang virtual ini penting karena banyak masjid yang memaksa jemaah untuk masuk dengan berpakaian sesuai dengan jenis kelamin biologis yang ditetapkan sejak lahir. Memang laki-laki dan perempuan memiliki pintu masuk dan ruang salat yang berbeda.
"Indonesia juga merupakan rumah bagi gereja-gereja trans-inklusif," kata Davies." Gereja Bethani di Yogyakarta menyambut umat Kristiani transgender setelah mengakui bahwa mereka kesulitan menemukan tempat untuk berdoa."
Seperti yang dikatakan oleh aktivis Dede Oetomo: "Dalam hukum Indonesia, tidak ada ayat yang mengatakan bahwa hak beribadah hanya dimiliki oleh laki-laki atau perempuan." Sekolah Filsafat Katolik Ledalero di Maumere, kota terbesar kedua di Pulau Flores Indonesia, adalah contoh lain dari gereja trans-inklusif.
Jalan ke depan
Kategori transgender telah membuat agama berpikir keras tentang siapa yang bisa dan seharusnya menjadi penganutnya.
Bissu, yang menggabungkan energi feminin dan maskulin, percaya bahwa identitas inilah yang membantu mereka berdoa dengan efektif. Bissu bahkan sering memberikan berkah bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
"Saya menemukan ini membingungkan ketika saya memulai kerja lapangan pada 1990-an, tetapi itu juga membantu saya memahami bahwa bagi banyak orang di Indonesia tidak ada kontradiksi antara Islam dan transgender. Seperti yang dikatakan seorang bissu kepada saya, 'Allah adalah satu-satunya Tuhan, tetapi ada banyak cara untuk dekat dengan Tuhan',' ungkap Davies.
Secara publik, dan secara pribadi, mendamaikan iman dan waria bukanlah perjalanan yang mudah. "Komunitas transgender Indonesia mengalami trauma agama dan transfobia, tetapi juga dapat menemukan keyakinannya sebagai sumber pemberdayaan dan pelipur lara, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian saya," simpul Davies.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR