Dalam masyarakat tertentu, seperti Mesir kuno dan Tiongkok, sahabat kucing ini dianggap beruntung atau bahkan dihormati. Tapi, meski kita telah hidup bersama teman kucing kita selama ribuan tahun, "domestikasi kucing 'sejati' dapat ditelusuri kembali ke sekitar 200 tahun yang lalu.
Baca Juga: Jika Ingin Menarik Perhatian Wanita, Jangan Berfoto dengan Kucing!
Baca Juga: Dunia Hewan: Bukan Tanpa Sebab, Ini Alasan Kucing Pilih-Pilih Makanan
Baca Juga: Dunia Hewan: Terlalu Dekat dengan Kucing Membuat Seseorang Jadi Aneh
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Suka Berlarian Tanpa Alasan yang Jelas?
Martina Cecchetti, mengatakan, dalam konteks ini, domestikasi "sejati" berarti dibiakkan secara selektif dan itu dilakukan sengaja oleh manusia, bukan sekadar hidup bersama dengan spesies kita tapi juga untuk tujuan yang lebih beragam.
Cecchetti adalah seorang ilmuwan konservasi yang mempelajari perilaku kucing di University of Exeter di Inggris.
Karena mereka baru saja dijinakkan, kucing mempertahankan banyak naluri yang diturunkan dari nenek moyang liar mereka. Mereka berburu mangsa kecil sepanjang hari, menurut sebuah studi tahun 2006 di The Journal of Nutrition.
Sisa-sisa evolusi ini mendorong seekor kucing "untuk menangkap mangsa bahkan jika ia tidak lapar," kata Cecchetti.
Terlebih lagi, naluri bermain kucing, seperti memukul, menerkam, dan mencakar dengan cakar, berasal dari perilaku berburu.
Kucing liar sering bermain dengan mangsanya untuk membuatnya lelah sebelum memakannya, yang mengurangi risiko cedera pada kucing. Pada gilirannya, sepertinya kucing hanya senang melakukannya.
Source | : | Live Science,Nature Ecology & Evolution,The Journal of Nutrition |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR