Dalam penelitian yang dilakukan bersama perusahaan besar dan Marie Curie, terungkap bahwa dukungan dari selebriti dapat meningkatkan donasi ke badan amal, dan efek ini dapat terjadi dengan cepat. Namun, menariknya, efek ini tampaknya terutama efektif bagi mereka yang sebelumnya sudah pernah berdonasi ke badan amal tersebut.
Kabar baiknya adalah sifat "menular" dari pemberian amal. Melihat orang lain berdonasi meningkatkan kemungkinan seseorang untuk ikut berdonasi.
Dorongan lembut dari tokoh-tokoh terkemuka dalam kehidupan seseorang juga dapat membuat perbedaan besar dalam keputusan untuk berdonasi – bahkan lebih dari empat kali lipat menurut penelitian terbaru.
Kebiasaan juga memainkan peran penting; dalam tiga eksperimen terkini, individu yang sebelumnya pernah menjadi sukarelawan lebih mungkin untuk menyumbangkan waktu mereka kembali dibandingkan dengan mereka yang belum pernah melakukannya.
Secara ringkas, ilmu perilaku telah mengidentifikasi beragam faktor yang memengaruhi keputusan kita untuk berdonasi, dan pemahaman ini dapat membantu kita untuk terus berdonasi dalam jangka panjang. Ini adalah berita baik tidak hanya bagi badan amal, tetapi juga bagi para donatur itu sendiri.
Penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk orang lain justru membuat kita lebih bahagia daripada menghabiskannya untuk diri sendiri, dan memberi kepada orang lain bahkan dapat meningkatkan kesehatan kita.
Jadi, tidak ada alasan untuk menunda berbuat baik, bukan
KOMENTAR