Nationalgeographic.co.id - Membentang di garis katulistiwa, lanksap alam Indonesia telah memikat para pelancong sejak lama. Betapa tidak, keragaman alam dan budayanya yang unik membuat tertarik siapa saja untuk mengabadikannya.
Catatan perjalanan pelancong mancanegara atas alam Nusantara membawa kemasyhuran negeri ini di mata dunia. Sebelum negara ini terbentuk, Alfred Russel Wallace telah membuat catatan penjelajahan selama di Indonesia bagian timur. Hasilnya, penjelajah dan ahli biologi asal Britania Raya ini diakui oleh dunia sebagai salah satu peletak dasar teori evolusi melalui seleksi alam.
Dulu, Wallace membuat catatan penjelajahan dengan tulisan dan gambar. Kini, di tengah euforia teknologi milenia baru, membuat diari perjalanan di Indonesia tak lagi merepotkan. Semuanya, serba simpel.
Baca Juga : Smartphone Photography: Ragam Kisah Visual dari Pelosok Indonesia
Hal itu terjadi berkat perkembangan fotografi ponsel yang pesat. Nyaris saat ini tak ada manusia yang tak menggengggam HP yang dibekali fitur kamera mumpuni.
Setiap orang tentu menghasilkan kualitas foto yang berbeda satu sama lain. Namun perkembangan teknologi dalam kamera ponsel itu sendiri seakan bermuara pada satu kondisi, semua orang dapat menghasilkan foto yang baik.
Dengan begitu, saat menjelajahi Indonesia, sejumlah travel blogger dan selebgram telah membuktikan, mereka bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Mereka dengan jeli menciptakan foto-foto unik dari pelosok negeri tropis ini.
Baca Juga : Memotret Lanskap dalam Satu Genggaman Tangan
Selain mendapatkan penugasan dari media massa, travel blogger dan selebgram itu mendapatkan pekerjaan memotret dari produsen merek tertentu. Foto-foto yang mereka unggah melalui media sosial itu pun bisa mereka sertakan dalam sejumlah lomba atau kontes fotografi smartphone.
Lantas apakah kita bisa mengikuti jejak mereka? Tentu bisa. Kita bisa mulai dari sedari dini. Kita memilih ponsel yang menyediakan fitur kamera dengan lensa lebar. Hal ini penting saat memotret lanskap alam Indonesia nan indah.
Penulis | : | Faisal Lubis |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR