Tidak peduli apa etnisnya, semua kaisar memiliki nama lengkap setelah lahir. Tetapi karena mereka adalah kaisar, penggunaan karakter apa pun dari nama lengkap Kaisar Tiongkok dilarang secara nasional. Jadi rakyat tidak boleh menggunakan karakter yang sama dengan karakter nama Kaisar Tiongkok.
Kaisar Tiongkok memiliki beberapa kata khusus untuk menyebut diri mereka alih-alih nama depan.
Nama lengkap mereka sebagian besar ditulis dalam catatan sejarah tetapi tidak digunakan selama pemerintahan atau bahkan setelah mereka meninggal.
“Nama gaya biasanya dimiliki oleh kaisar pertama dari dinasti baru,” tulis Xiaocheng Chen di Bridging Eurasia. Dengan catatan, bila kaisar itu lahir di keluarga kelas menengah dan mendirikan dinasti setelah berusia 20 tahun.
Namun, nama gaya tidak akan digunakan lagi begitu ia menjadi seorang kaisar karena tidak ada yang berani. Lalu bagaimana orang memanggil atau menyapanya? Kata kaisar atau yang mulia digunakan sebagai pengganti namanya.
Dengan demikian nama gaya kaisar hilang dari generasi ke generasi. Bagi kaisar yang berasal dari minoritas, mereka tidak memiliki nama gaya sejak awal.
Adapun nama samaran, terutama dimiliki oleh para kaisar yang sangat mengabdikan diri pada dunia artistik.
Baca Juga: Jalan Berliku Istana Kekaisaran Tiongkok Dipamerkan untuk Publik
Baca Juga: Kisah dan Warisan Konfusius, Filsuf Terkenal dari Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Xiongnu, Kekaisaran Nomaden Pertama yang Multietnik di Stepa Mongolia
Baca Juga: Pengorbanan Manusia Dinasti Shang, Periode Kelam Kekaisaran Tiongkok
Empat gelar atau nama Kaisar Tiongkok
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR