Hal ini terkait dengan konsep neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur ulang koneksi sinaptik, terutama sebagai respons terhadap pembelajaran, pengalaman, atau setelah cedera.
Karena menggerakkan telinga melibatkan tingkat pemikiran yang dalam, hal itu dapat meningkatkan neuroplastisitas secara lebih efektif daripada gerakan sederhana dan berulang, tulis Jerome dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Medical Hypotheses.
Jadi, berlatih menggerakkan telinga dapat membantu memperbaiki atau menumbuhkan kembali jalur otak yang rusak.
Jerome mengatakan bahwa setiap orang berpotensi dapat mempelajari cara menggerakkan telinga mereka karena otot dan saraf yang diperlukan sudah terbentuk.
Jerome juga menambahkan bahwa banyak laporan anekdot tentang orang-orang yang mampu mempelajari sendiri keterampilan tersebut dengan berlatih di depan cermin.
Meski demikian, teoriJerome masih berupa hipotesis. Namun, jika terbukti benar, menggerakkan telinga dapat menjadi alat baru dalam rehabilitasi bagi mereka yang baru pulih dari cedera otak.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR