Dan makanan tidak boleh diandalkan sebagai satu-satunya cara untuk mengobati depresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya. Sebaliknya, makanan yang meningkatkan suasana hati harus dianggap sebagai pengobatan tambahan, kata Wallace.
Meski begitu, ada pendekatan diet menyeluruh yang dapat membantu. Contohnya diet Mediterania, diet DASH (dirancang untuk mengurangi hipertensi), dan diet MIND (kombinasi diet Mediterania dan diet DASH, yang ditujukan untuk menjaga fungsi kognitif seiring bertambahnya usia orang).
Diet dibangun berdasarkan kategori makanan tertentu yang diyakini berkontribusi terhadap kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk kesehatan mental yang lebih baik:
* Ikan dan makanan laut: Ikan berlemak seperti salmon, sarden, tuna, dan mackerel serta jenis makanan laut tertentu kaya akan asam lemak omega-3. Ikan ini memiliki efek antiperadangan. Ikan ini juga merupakan sumber protein yang baik. Jadi, secara tidak langsung dapat meningkatkan produksi neurotransmitter peningkat suasana hati seperti dopamin dan serotonin, kata Amen.
Sementara itu, sarden, tiram, kerang, dan salmon kaya akan nutrisi peningkat otak seperti vitamin B12, selenium, zat besi, dan seng, tambah Ramsey. Sebuah studi diterbitkan jurnal Journal of Affective Disorders.
Studi ini menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi empat atau lebih porsi ikan seminggu memiliki risiko 26 persen lebih rendah terkena depresi. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang makan ikan kurang dari sekali seminggu.
* Makanan fermentasi: Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, kombucha, asinan kubis, kimchi, dan miso membantu mengisi usus Anda dengan bakteri sehat. Dan berkat hubungan antara otak dan usus, makanan tersebut dapat meningkatkan suasana hati Anda dengan menyeimbangkan kembali bakteri baik dan jahat.
“Jika bakteri jahat dalam sistem pencernaan menjadi berlebihan, hal itu dapat menyebabkan masalah usus dan masalah kesehatan mental,” kata David Mischoulon, seorang psikiater dan direktur program depresi di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Hal ini juga didukung oleh studi dari College of William and Mary. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan fermentasi yang mengandung probiotik memiliki lebih sedikit gejala kecemasan sosial dibandingkan mereka yang tidak.
* Sayuran dan buah-buahan berwarna cerah: Sayuran dan buah-buahan ini mengandung antioksidan berbeda yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan melawan peradangan, kata Kathleen Holton. Holton adalah ahli saraf gizi dan profesor madya provost di departemen studi kesehatan dan ilmu saraf di Universitas Amerika.
Secara khusus, mengonsumsi lebih banyak buah beri, buah jeruk, dan sayuran berdaun hijau terbukti dapat meningkatkan tingkat optimisme dan kemanjuran diri yang lebih tinggi. Juga mengurangi tekanan psikologis, dan melindungi terhadap gejala depresi.
Baca Juga: Selidik Sains: Benarkah Hewan Juga Mengalami Penyakit Mental?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR