Sementara itu, penelitian lain tidak menemukan bukti yang mendukung penggunaan selotip untuk mengurangi gangguan pernapasan saat tidur, mendengkur, atau apnea. Hampir setengah dari penelitian yang ditinjau juga mencakup diskusi mengenai kemungkinan risiko serius dari asfiksia.
"Dalam empat dari sepuluh studi, terdapat pembahasan yang secara eksplisit menyatakan bahwa penutupan mulut—baik melalui penempelan lakban, penyegelan, atau penggunaan tali dagu—dapat menimbulkan risiko serius terjadinya sesak napas (asfiksia) apabila terdapat sumbatan pada hidung atau regurgitasi," tulis para penulis.
Bahaya ini bisa menjadi sangat serius bagi orang-orang yang mengalami berbagai gangguan pernapasan umum, termasuk penyakit pada rongga hidung dan sinus, amandel yang membesar, alergi musiman, rinitis kronis, atau septum hidung yang menyimpang.
Namun, menutup mulut tidak selalu buruk secara keseluruhan. Para pengulas mencatat tampaknya ada "skenario kasus penggunaan yang sangat spesifik" untuk orang dengan apnea tidur obstruktif ringan.
Dalam kasus tersebut, menutup mulut "dapat memperbaiki" indeks apnea-hipopnea (AHI) mereka, pengukuran medis umum yang menghitung kejadian tidur yang mengganggu per jam.
Namun secara umum, jelas bahwa menutup mulut berdasarkan saran dari orang yang tidak dikenal di dunia maya bukanlah ide yang bagus.
"Tampaknya ada risiko bahaya yang berpotensi serius bagi individu yang mempraktikkan tren ini tanpa pandang bulu," penulis makalah tersebut menyimpulkan. "Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan manfaat klinis yang mungkin dimiliki oleh praktik ini."
Yang terpenting, jika Anda mengalami kurang tidur, mendengkur berlebihan, atau mulut kering akibat masalah tidur, solusi terbaik tetap berkonsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR