Gagasan dia berikutnya adalah menggunakan foto udara yang diambil selama proyek pemetaan Everest yang didukung oleh National Geographic, untuk mencoba menentukan lokasi yang tepat di gunung, tempat seorang pendaki Tiongkok mengaku melihat tubuh Irvine.
Xu Jing adalah wakil pemimpin ekspedisi Tiongkok yang melakukan pendakian pertama dari sisi utara Everest pada Mei 1960. Menurut pengakuan Xu, setelah menyerah dari upaya pencapaian puncak, ia mengambil jalan pintas melalui Yellow Band ketika ia melihat seseorang yang sudah lama wafat, di dalam rekahan di ketinggian sekitar 8.300 meter. Pada saat penampakan ini terjadi, hanya dua orang yang telah meninggal dalam ketinggian ini di sisi utara Everest, yaitu Mallory dan Irvine. Pada saat Xu memberikan pengakuan ini, yaitu pada tahun 2001, jasad Mallory sudah ditemukan dengan ketinggian lebih rendah, di gunung itu.
Saat Pollard dan saya mengunjungi Holzel pada Desember 2018, ia menunjukkan kepada kami melalui foto Washburn yang skalanya dibesarkan, menjadi foto selebar 2,5 meter. Hanya ada satu rute yang masuk akal sebagai jalan pintas Xu. Holzel terfokus di satu rekahan yang ia yakini sebagai lokasi tubuh Irvine.
Saya menunjuk ke lingkaran merah di foto raksasa itu. “Bagaimana kemungkinannya bahwa dia benar-benar ada di sini?”
“Dia tak mungkin tidak berada di sana,” kata Holzel.
Keberhasilan Irvine mencapai Everest, dalam berbagai hal, adalah suatu kebetulan.
Pemuda atletis berusia 21 tahun yang pemalu itu masih menjadi seorang mahasiswa di Merton College milik Oxford, ketika Mount Everest Committee mengundangnya untuk bergabung dalam ekspedisi pada 1923. Tidak seperti anggota tim Inggris yang lebih berpengalaman, Irvine memiliki pengalaman pendakian yang terbatas.
Namun, pada saat kelompok itu mencapai gunung tersebut, anggota termuda dari tim ini memenangkan rasa hormat dari rekan-rekan satu timnya dan membuktikan kegunaan dirinya dengan sepenuhnya mendesain ulang peralatan oksigen model baru mereka. Ia menjadikannya lebih ringan, tidak berat dan besar, dan tidak mudah rusak.
Beberapa bulan sebelum ekspedisi kami sendiri pada 2019, saya pergi menyambangi Sandy Irvine Archive di Merton untuk melihat buku harian Irvine terkait Everest, yang diambil kembali dari gunung tersebut setelah kepergiannya.
Petugas pengarsipan Julian Reid membawakan saya buku itu. Dia membuka lembaran catatan terakhir dan berkata, “Ketika saya membacanya, ini membuat bulu kuduk saya berdiri.”
Baca Juga: Inilah Alasan Kita Tidak Bisa Merebus Telur di Puncak Gunung Everest
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR